Selasa, 20 Desember 2011

Bagaimana seharusnya ucapan terima kasih itu??

Bagaimana sebuah kalimat terima kasih, akhir akhir ini menjadi hal yang sangat sulit terucap... terimakasih atas makan yang Tuhan berikan disaat pagi, siang dan malamku. terimakasih masih diberikan kehidupan yang layak sampai hari ini.... sangat sulit mengatakan itu...
Bagaimana seharusnya sebuah kepercayaan pada sebuah ambang batas suatu ujian masih harus saya pegang teguh seperti kata Bapak X (nama disamarkan)... ya saya bertambah tua 10 tahun setiap harinya, ya saya tidak bisa hidup dibawah tekanan, ya Bapak X sudah dengan sangat sempurna membuat saya hambir menangis didalam ruangannya... Lalu bagaimana saya bisa mengucapkan terima kasih atas semua ujian Tuhan ini? dan lagi-lagi saya harus membenarkan ucapan bapak X, bahwa saya belum mampu menjadi orang yang sukses, karena saya tidak bisa bahagia diatas semua penderitaan dan tekanan ini.
Seperti tertelanjangi lantaran semua hal yang berat dapat dengan mudah dibaca oleh orang yang hanya beberapa jam berbicara dengan saya. Mungkin bapak X benar, ini masih sebuah awal dan pasti ada suatu jalan yang menjadi pilihan di setiap permasalahan yang ada...

Bagaimana tetap bertahan dalam kepercayaan bahwa ini pasti berakhir, karena Tuhan tak akan menyia-nyiakan apa yang telah diusahakan kaumnya? bagaimana jika harus istirahat tapi semua terasa berat?

Tuhan q tak ingin berhenti disini tapi bagaimana jika kau tak kunjung merestui hariku, langkah ku? haruskah aku meragukan mu?

~frustasi today, The Day After Tomorro i will hapie~

nb: tapi ojok hapie di surga lo Tuhan gak mau aku kesurga cepet2